KERANGKA PEMBELAJARAN SESUAI PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA
1. Hal-hal Posistif dari Pemikiran Ki Hajar
Dewantara yang ada di budaya daerah adalah:
a.
Menuntun
yaitu
segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar dapat memperbaiki lakunya dengan
memperhatikan keunikan, karakter, kekuatan anak untuk dapat tumbuh sesuai dengan
potensinya agar dapat selamat dan bahagia setinggi-tingginya. Di Brebes budaya yang sesuai dengan dasar
menuntun ,
-
Berkembangnya budaya gotong royong yang
menjadi budaya sehari-hari, seperti kerigan, sambatan, sinoman, telitian, tilik
dan ajak, yang memberikan tuntunan kepada anak untuk dapat tumbuh dan
berkembang dalam memperbaiki sikap dan periklakunya dalam kehidupan
sehari-hari.
-
Aktifitas masyarakat yang menunjang
perekonomian dalam membuat telur asin, mbutik, membatik dan bertani bawang
merah sebagai salah satu budaya yang dikembangkan agar memperoleh hasil yang optimal maka diberikan pelatihan
dan lokakarya untuk petani bawang, pengrajin batik salem dan pengrajin telur
asin.
-
Melestarikan adat istiadat pada
masyarakat Brebes untuk dapat memaknai dan mendapat pelajaran hidup yang sudah
dilaksanakan secara turun menurun seperti sedekah bumi, sedekah laut, khaul,
bada kupat dan halal bihalal, manten tebu, ronggeng kaligua.
-
Pelestarian kesenian tradisional yaitu
unsur kebudayaan dan tradisi yang berkembang dimasyarakat yang tidak bisa
dipisahkan dari budaya Brebes membentuk karakter masyarakat Brebes, keseniannya
diantaranya Burok, kuda lumping, sintren, kultulan (atraksi jurus silat)
b.
Petani.
Bibit
diibaratkan peserta didik, dimana peserta didik itu unik, masing-masing
memiliki kemampuan/ tingkatan serta karakter yang tidak sama.
Mulai dari:
perkembangan intelektual, kemmpuan berbahasa, latar belakang pengalaman, gaya
belajar, bakat dan minat.
Dalam perspektif
pembelajaran:
Menyiapkan
fasilitas seklah sesuai dengan kebutuhan siswa baik ruang kelas, buku,
lingkungan sekolah, sumber belajar dan memeprtimbangkan tahap/tugas
perkembangan anak. Jika terjadi masalah maka seggera berkoordinasi dengan pihak
–pihak terkait.
c. Budi
Pekerti.
Perpaduan
harmonis antara pikiran, perasaan dan kehendak/ kemauan sehingga memberikan
tenaga/ semangat.
Contohnya:
-
Budaya lokal masuk menjadi muatan lokal
disekolah, pembiasaan menggukan bahasa daerah dalam pelaksanaan mata pelajaran
tersebut dan dalam kehidupan sehari-hari.
-
Berkembangnya budaya gotong royong yang
menjadi budaya sehari-hari, budaya kerigan, sambatan, sinoman, telitian, tilik
dan ajak, yang memberikan mengajarkan kepada anak untuk dapat tumbuh dan
berkembang dalam memperbaiki sikap dan periklakunya dalam kehidupan
sehari-hari.
d. Bermain
Kodrat anak atau
fitrah semua orang yang bisa mengasah laku kegiatan. Aktivitas bermain
merupakan bagian dari dinamika belajar terpadu yang ada pada setiap tahap
tumbuh kembang anak. Contohnya permainan yang banyak dimainkan anak-anak di
daerah Brebes adalah coongklak mengasah
pola pikir pesertad didik, gobak sodor mengasah stategi dan interaksi sosial.
e. Pendidikan
yang berpihak pada anak.
Pendidikan yang
mengapresiasi anak sebagai manusia, terpenuhi tumbuh kembangnya menjadi insan
dengan budipekerti (Cipta, rasa, karsa dan dorongan untuk berkontribusi pada
masyarakat)
Contohnya di
Brebes memberikan fasilitas ruang publik untuk taman bermain anak dan kabupaten
Brebes sebagai Kabupaten layak anak. Dengan anak bahagia maka materi yang akan
diberikan lebih mudah dipahami.
2. .Satu
hal positif dari pemikiran KHD yang akan diterapkan di kelas/ sekolah.
Konsep Pendidik sebagai Petani. Berhubungan dengan kewajiban kita sebagai pendidik, sebagai
pendidik seolah-olah kita seperti petani yang dalam kegiatan bertani
a.
Mempersiapkan lahan
Dalam kegiatan
bertani yang perlu dipersiapkan adalah menyiapkan lahan untuk menggolah
tanahnya agar gembur, memperhatikan musim, memelihara dengan memberi air sesuai
kebutuhan, memberi pupuk, menghilangkan gulma, mencari buruh tani yang akan
menanam menyiangi, memupuk dan memanen (membutuhkan keterlibatan banyak orang)
Dalam pendidikan
mempersiapkan lahan seperti halnya mempersiapkan fasilitas sekolah, ruang kelas,
kurikulum yang sesuai dengan tahap tumbuh kembang siswa, kerjasama dengan
komite sekolah dan orang tua, termasuk adanya
lingkungan sekolah yang menyediakan tempat untuk bermain peserta didik
ketika istirahat.
b. Bibit
Istilah bibit
dalam pendidikan adalah peserta didik. Peserta didik memiliki keunikan
masing-masing. Setiap individu peserta didik
adalah unik, masing-masing memiliki kemampuan ataupun tingkatan serta karakter
masing-masing. Baik itu dalam perkembangan intelektual, kemampuan
berbahasa, latar belakang pengalaman,, gaya belajar, bakat dan minat dan kepribadian,
c.
Persemaian
Persemaian
dalam pendidikan dilakukan pendidik untuk memahami karakteristik peserta didik,
kelemahan dan kelebihan yang dimiliki
-
Perkembangan intelektual, kemampuan belajar terutama
memahami dan menggali materi dan informasi masing-masing peserta didik tentu
tidak sama, ada siswa yang cepat belajar dan mampu memahami materi ada juga
siswa yang lambat dan perlu dibimbing secara bertahap dalam belajar.
-
Kemampuan berbahasa, lebih tepatnya lagi komunikasi. Hubungan interaksi antara peserta
didik dengan pendidik, murid, materi dan informasi pelajaran, bahan ajar, media
pembelajaran serta komponen-komponen pembelajaran yang terlibat lainnya.
-
Latar belakang pengalaman, siswa atau peserta didik yang
pernah mendapatkan informasi yang relevan terhadap suatu materi akan lebih
cepat memahaminya, bukan hanya dalam hal materi namun juga gaya belajar, metode
pengajaran serta hal-hal lain yang diperlukan dalam pembelajaran.
-
Gaya belajar, peserta didik satu tentu memiliki gaya dan kebiasaan
belajar favorit dan mampu mempercepat pemahaman terhadap materi yang
dipelajari. Bukan hanya dalam kebiasaan namun juga dalam kondisi tertentu
misalnya seorang siswa lebih mampu belajar dalam keadaan yang tenang dan hening
sehingga mampu mempercepat pemahaman materi.
-
Bakat dan minat, bakat dan minat ini berasal dalam diri masing-masing siswa
dan sangat penting untuk digali dan ditemukan sehingga mampu dioptimalkan
sebagai kemampuan yang dapat dikembangkan. Misal seorang siswa lebih mampu
untuk mempelajari pelajaran matematika ina adalah bakat, atau siswa sangat
menyukai pelajaran praktik fisika ini adalah minat.
-
Kepribadian, merupakan reaksi atau tanggapan terhadap sikap dan
cara-cara mengajar yang dilakukan pendidik. Kepribadian ini juga sangat terkait
dengan sifat dasar masing-masing peserta didik, siswa yang pemalu misalnya
biasanya akan lebih pasif untuk terlibat dalam interaksi dengan
komponen-komponen pembelajaran terutama dengan pendidik.
Sehingga dalam proses pembelajaran
pendidik baik dalam merencanakan, melaksanakan, hingga melakukan evaluasi
pembelajaran harus memberi perhatian pada aspek-aspek yang menyangkut peserta
didik. Aspek-aspek menyangkut siswa tersebut baik secara kuantitatif maupun
kualitatif
d. Penanaman
Dalam pendidikan
penanaman dapat diartikan metode/cara mengajar.
-
Pendidik dalam
menentukan metode/ model pembelajran yang diberikan pada peserta didik harus memperhatikan masing-masing siswa sehingga pendidik bukan hanya mampu memberikan
perlakuan secara umum pada tiap kelompok atau tingkatan belajar, namun juga pendidik
mampu memberikan perlakukan khusus yang tepat pada masing-masing individu
terutama individu yang memiliki karakter berbeda dengan karakter peserta didik
pada umumnya.
-
Pendidik senantiasa
menanamkan pendidikan budi pekerti dalam proses pembelajaran maupun dalam
kegiatan sekolah
-
Pendidik memberikan
pembelajaran yang senantiasa berpusat pada peserta didik
e.
Perawatan
lahan
Perawatan dalam bertani dilakukan
dengan tiga hal yaitu penyiangan, pengairan, dan pemupukan. Dalam kegiatan
pendidikan perawatan lahan bukan hanya perawatan fisik, fasiltas atau bangunan
sekolah, tetapi juga membentuk terkait dengan sumber daya manusia yang ada
diantaranya
-
Membangun watak,
kepribadian, atau moral
-
Mengembangkan
kecerdasan majemuk.
-
Membangun kebermaknaan
pembelajaran.
-
Melakukan
kolaborasi antara pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, dan keluarga untuk
mendukung program pendidikan
-
Menumbuhkembangkan
lingkungan dan budaya belajar yang serasi antara keluarga, sekolah, dan
masyarakat.
f.
Pemanenan
Panen dalam pendidikan dapat diartikan dengan kegiatan
evaluasi kegiatan pembelajaran. Prestasi belajar maupun pengembangan bakat,
minat dan karakter peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah/ kelas.
Komentar
Posting Komentar