BUDAYA KERIGAN MENINGKATKAN KARAKTER MURID




Kerigan dalam bahasa Indonesia berarti kerja bakti bersama seluruh warga di suatu lingkungan, seperti RT, RW atau suatu pedukuhan, bahkan hingga satu desa. Kerigan ini dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Brebes setiap hari-hari tertentu atau setiap saat kalau dirasa perlu. Seperti kerigan untuk membersihkan saluran air dan sampah rumah tangga di lingkungan mereka masing-masing. Istilah kerigan saat ini sudah jarang digunakan, masyarakat dan pemerintah lebih sering menggunakan istilah kerja bakti, gerakan Jumat Bersih atau Minggu Bersih dan sebagainya.

 

Istilah kerigan ini mungkin perlu diingatkan kembali, agar masyarakat tidak kehilangan jati dirinya sebagai masyarakat yang berbudaya. Dengan istilah yang berasal dari bahasa lokal, bahasa Brebesan, maka semangat kegotongroyongan itu akan tetap terpelihara. Karena saat ini, ada indikasi budaya individualisme di tengah-tengah masyarakat mulai tumbuh. Hal ini yang harus diperhatikan pemerintah, maupun instansi dan lembaga terkait agar budaya ini tetap lestari dan berkembang. Antara lain dengan terus mengadakan kerigan atau gotong royong secara rutin setiap pekan sekali, baik melalui gerakan Jumat Bersih atau pun Minggu Sehat.

 

b.       Bentuk-Bentuk Kerigan

 

1)        Kerigan kerja bakti lingkungan RT (Minggu bersih)

 

2)        Kerigan kerja bakti musholah (Jumat bersih)

 

3)        Kerigan kerja bakti lapangan desa

 

4)        Kerigan kebersihan jalan desa (Mbedogi gili) c. Nilai-nilai yang terdapat dalam tradisi kerigan

 

1)      Makna Spiritual

 

Masyarakat Brebes mempunyai pandangan bahwa melaksanakan kerigan dapat mendekatkan diri pada agama. Karena di dalamnya terdapat kebersihan atau kesucian untuk senantiasa beribadah kepada Tuhan YME, sekaligus menyambung silaturahmi atau persaudaraan dan itu sangat hal yang disenangi oleh Tuhan YME.

 

2)      Kerjasama dan gotong royong

 

Nilai kerjasama dan gotong royong dapat diamati dalam praktik kerigan itu sendiri, dimana setiap anggota masyarakat saling membantu dan bekerjasama, tanpa melihat status seseorang, agama dan ras. Dengan demikian, suatu pekerjaan dan kegiatan yang awalnya berat bisa menjadi ringan karena dikerjakan bersama dan bergotong royong.

 

3)      Nilai sosial dan kerukunan

 

Tradisi kerigan dijadikan sebagai media mempertemukan antar anggota masyarakat. Ditinjau dari segi sosial, masyarakat Brebes meyakini bahwa kerigan mampu menjadi perekat social dan meredam dan menghilangkan konflik yang ada karena larut dalam kebersamaan dan kegembiraan suasana kerigan. Kerigan dapat mempertemukan masyarakat tanpa melihat status sosial dan mempertemukan mereka dalam satu kepentingan. Tidak ada perbedaan antara yang kaya dan miskin

 

4)      Budaya bersih dan sehat

 

Tradisi kerigan yang dilaksanakan secara bergotong royong di masyarakat mengembangkan kebiasaan hidup bersih dan sehat. Setiap anggota masyarakat saling menjaga kebersihan diri dan lingkungan sehingga sehat dan bebas dari penyakit


Komentar

Posting Komentar