IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SMP NEGERI 5 BREBES

 


IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

DALAM LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

DI SMP NEGERI 5 BREBES

Oleh : Atik Siti Maryam

 

 

A.    LATAR BELAKANG

Penyelenggaraan pendidikan umum di Indonesia hingga kini cenderung bersifat klasikal massal. Artinya, program pendidikan dilaksanakan untuk melayani sebanyak-banyaknya jumlah siswa. Model pengajaran seperti itu mengikuti pola one-size-fits-all (Tomlinson, 1995a). Kelemahan dari model pengajaran itu adalah anak yang memi-liki kemampuan dan bakat tinggi atau istimewa (anak berbakat) menjadi tidak terperhatikan. Padahal, bakat atau kemampuan anak berbakat itu seharusnya dapat dilayani dan dikembangkan melalui program pendidikan.

Selama ini, program layanan pendidikan bagi anak berbakat umumnya diberikan dalam bentuk program pengayaan dan atau percepatan. Program pengayaan merujuk pada pengayaan kurikulum dan pengalaman pendidikan bagi anak berbakat. Modifikasi kurikulum tersebut tentu saja harus didasarkan pada karakteristik peserta didik. Kendati demikian, ada satu kelemahan yang muncul dari program pengayaan itu. Selama jam belajar di sekolah, anak berbakat menghabiskan waktu belajarnya di dalam kelas untuk mengikuti pelajaran yang sudah dirancang secara umum. Karena mereka mampu menguasai materi lebih cepat dari teman-temannya, mereka akan mudah mengalami kejenuhan. Pasalnya, mereka terpaksa harus mempelajari keterampilan dan pengetahuan yang sudah mereka kuasai. Sebagian dari mereka sering berpura-pura sakit atau membuat alasan untuk menghindari kegiatan yang membosankan itu. Lebih buruk lagi, mereka sering meninggalkan kelas dan bahkan ada yang menjadi putus sekolah. Bahkan penelitian Renzully dan Park (2000) atas 334 anak berbakat yang putus sekolah menunjukkan bahwa alasan terbanyak mereka meninggalkan sekolah adalah karena tidak menyukai sekolah.

Pembelajaran Berdiferensiasi merupakan  pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu. Keberagaman dari setiap individu murid harus selalu diperhatikan, karena setiap peserta didik tumbuh di lingkungan dan budaya yang berbeda sesuai dengan kondisi geografis tempat tinggal mereka.

Pembelajaran dilakukan dengan beragam cara untuk memahami informasi baru bagi semua murid dalam komunitas ruang kelasnya yang beraneka ragam, termasuk cara untuk: mendapatkan konten; mengolah, membangun, atau menalar gagasan; dan mengembangkan produk pembelajaran dan ukuran evaluasi sehingga semua murid di dalam suatu ruang kelas yang memiliki latar belakang kemampuan beragam bisa belajar dengan efektif. Selain itu juga memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya. Implementasikan Pembelajaran Berdiferensiasi pada layanan bimbingan konseling yang di selenggarakan meliputi diferensiasi konten, proses, dan produk.

 

B.     DESKRIPSI AKSI NYATA

Kegiatan aksi nyata Pembelajaran Berdiferensiasi merupakan salah satu dari yang dilaksanakan oleh Guru Bimbinga Konseling di SMP Negeri 5 Brebes. Kegiatan aksi nyata diantaranya :

1.   Minggu ke 1

a.      Sosialisasi Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi pada semua pihak yang terkait, dan kepala sekolah. 

b.      Pembentukan Tim Pembelajaran Berdiferensiasi

c.       Melibatkan murid dalam perencanaan terkait dengan menentukan layanan BK yang akan diselenggarakan melalui daring atau PTM dan sepakat menggunakan WA dan Google Classroom.

d.      Menentukan Topik layanan Bimbingan Konseling berdiferensiasi yaitu Pencegahan diri dari pergaulan bebas di kalangan remaja.

e.       Melakukan himpunan data terkaot dengan kebutuhan belajar murid melalui Google Form https://forms.gle/mSgULMLBfqJi6V9x6

Diperoleh informasi kebutuhan murid sebagai berikut :

Profil Belajar Murid

Visual

Auditori

Kinestetik

Nama Murid

6 Murid

18  Murid

3 Murid

Produk

Murid diperbolehkan memilih cara mendemonstrasikan pemahaman mereka tentang Prospek karir peminatan/jurusan di SMA/MA dan SMK/MAK. Boleh dalam bentuk gambar, rekaman wawancara maupun performance.

Proses

Saat menjelaskan guru menggunakan banyak gambar atau alat bantu visual.

Guru juga menyediakan kesempatan bagi murid untuk mengakses sumber belajar yang dapat didengarkan murid secara lisan.

Guru membuat beberapa sudut belajar atau display yang ditempel di tempat-tempat berbeda untuk memberikan kesempatan murid bergerak saat mengakses informasi.

 

d.   Kolaborasi dengan guru Bahasa Indonesia untuk melakukan Studi intradisiplin, yaiu studi atas satu tema atau topik dengan melibatkan mata pelajaran lain yang relevan. Guru mata pelajaran yang ingin memodifikasi topik atau tema tertentu dari materi pelajaran, dapat bekerjasama dengan guru mata pelajaran yang lain yang relevan. Dalam hal ini produk yang dikerjakan siswa merupakan tugas yang sama dengan pelajaran bahasa Indonesia yaitu Teks Inspirasi dengan tema Pencegahan diri dari pergaulan bebas di kalangan remaja.

2.   Minggu ke 2

Pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi diimplementasikan dalam layanan Bimbingan Konseling dengan rincian sebegai berikut

1)      Topik Pencegahan diri dari pergaulan bebas di kalangan remaja.

2)      Tujuan layanan yaitu melalui pengamatan, murid dapat menganalisis permasalahan, akibat yang muncul dan upaya pencegahan diri dari pergaulan bebas di kalangan remaja dan melalui unjuk kerja, murid dapat menyajikan hasil analisis potensi diri dan pilihan karir setelah lulus SMP melalui berbagai cara berdasarkan minat murid (boleh dalam bentuk infografis, poster, puisi, kolase, video, lagu, dan lain-lain) dengah penuh tanggung jawab.

3)      Setelah guru melakukan pendahuluan pembelajaran dan murid siap mengikuti layanan BK selanjutnya Guru memfasilitasi studi mandiri dengan cara mengelompokkan siswa berdasarkan minat yang sama. Murid aktif dalam berpikir, mengamati/ mendengarkan/ menuliskan/ mereview materi dari link yang telah diberikan guru, murid mendalami materi melalui link yang sesuai dengan minatnya untuk dapat menjawab pertanyaan pematik

a)      Apa yang kalian pahami tentang pergaulan bebas, jenis pergaulan bebas, penyebab pergaulan Bebas, dampak pergaulan bebas ?

b)      Apa yang kalian ketahui tentang Cara pencegahan dari pergaulan bebas?

c)      Bagaimana tips pergaulan sehat remaja ?

Terdapat link untuk masing-masing kelompok sesuai dengan minatnya baik itu berupa Artikel, gambar (berupa infografis) atau video tentang pencegahan diri dari pergaulan bebas di kalangan remaja.

a)      Blog tentang Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja

https://atiksitimaryam.blogspot.com/2021/02/pencegahan-pergaulan-bebas-di-kalangan.html

b)      Percakapan (Talk Show)  Tentang Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja  https://www.youtube.com/watch?v=90uTF0qzlKw

c)      Video Tentang Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja  https://www.youtube.com/watch?v=Q0TC7FHzkhs

d)     Power Point Tentang Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja https://atiksitimaryam.blogspot.com/2021/02/ppt-pergaulan-bebas.html

4)      Murid diajak berdiskusi menganalisis materi yang ada dalam sumber belajar tersebut

5)      Guru memberikan umpan balik atas pendapat murid.

6)      Murid berdiskusi untuk memberikan pendapatnya dengan topik pencegahan diri dari pergaulan bebas di kalangan remaja.

a)      Mengapa kalian harus menghindari dan mencegah  pergaulan bebas di kalangan remaja ?

b)      Apa yang kalian pahami tentang pergaulan bebas di kalangan remaja dan cara pencegahannya ?

c)      Apa saja cara mencegah diri dari pergaulan bebas di kalangan remaja?

7)      Guru mengajak murid berdiskusi untuk memberikan pendapatnya dengan topik “Perlukah pencegahan diri dari pergaulan bebas di kalangan remaja dilakukan ?

8)      Murid diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya.

9)      Guru memberikan umpan balik atas pendapat murid.

10)  Guru memberi tugas berupa proyek berdasarkan minat murid seperti  lagu, drama, pidato atau desain grafis yang berhubungan dengan Upaya pencegahan diri dari pergaulan bebas di kalangan remaja dengan menggunakan teks Inspirasi (Kolaborasi dengan guru Bahasa Indonesia) dan dikirim melalui Link  Guru dalam waktu sesuai kesepakatan,  selanjutnya dapat diupload dalam media social yang mereka miliki setelah mendapat umpan balik.

a)      Contoh Artikel

https://atiksitimaryam.blogspot.com/2021/02/pergaulan-bebas-di-kalangan-remaja.html

b)      Contoh video drama

https://www.youtube.com/watch?v=55dKDcP4DKo

c)      Contoh video pidato 

https://www.youtube.com/watch?v=tbzdCkTNADI

d)     Contoh video lagu

e)      https://www.youtube.com/watch?v=pK7mvZaFr58

f)       Contoh desain poster atau infografis 

Description: Hasil gambar untuk contoh poster tentang pergaulan bebas

11)  Guru menyampaikan pada murid bahwa laporan dibuat harus dengan kriteria yang jelas terkait apa saja yang harus dibahas dan ada pada laporan.

12)  Guru mengajak murid menyepakati batas waktu penyelesaian kegiatan (1 Bulan) Murid dapat  mengirimkan hasil karya mereka melalui Classroom

3.      Minggu ke 3, dan setiap kegiatan layanan BK mengimplementasikan  Pembelajaran Berdiferensiasi. Pelaksanaan kegiatan ini masih belum maksimal dilaksanakan karena belum kegiatan pembelajaran tatap muka, namun guru melakukan kegiatan kolaborasi dengan guru BK dan mata pelajaran lainnya untuk melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi

 

C.    HASIL DARI AKSI NYATA

Murid melaksanakan implementasi budaya local Kerigan diantaranya

1)      Implementasi pembelajaran berdiferensiasi dalam layanan Bimbingan Konseling mengakomodir kebutuhan murid baik itu minat belajar maupun profil belajar murid.

2)      Hasil analsis angket kebutuhan belajar murid diperoleh informasi tentang minat dan profil belajar murid yang diakomodir dalam diferensiasi konten, proses dan produk

3)      Guru memfasilitasi studi mandiri dengan cara mengelompokkan siswa berdasarkan minat yang sama.

4)      Kolaborasi dengan guru Bahasa Indonesia untuk melakukan Studi intradisiplin dengan memberi tugas berupa proyek berdasarkan minat murid menggunakan Teks Inspirasi

5)      Hasil produk proyek berdasarkan minat murid menggunakan Teks Inspirasi boleh berupa lagu, drama, pidato, artikel atau desain grafis yang berhubungan dengan Upaya pencegahan diri dari pergaulan bebas di kalangan remaja

 

D.    PEMBELAJARAN YANG DIDAPAT DARI PELAKSANAAN

1.      Kegagalan

Kegagalan dalam kegiatan implementasi budaya loka Kerigan diantaranya

a.       Kegiatan PTS diundur pada pertengahan bulan Maret 2021, dan awal bulan ada pendalaman materi pelajaran dan hingga murid belum memiliki waktu yang cukup untuk mengerjakan membuat produk sesuai dengan minatnya, kemungkinan waktu untuk mengumpulkan tuga mundur.

b.      Proses pengiriman proyek implementasi kerigan melalui WA atau google classroom terkendala karena jaringan.

c.       Monitoring murid dan hasil proyek tidak bisa dilaksanakan dengan maksimal, karena kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan jarak jauh maka tidaklah mungkin untuk memantau satu persatu siswa di rumah, namun dengan banyak berkomunikasi dii WA grup kelas

d.      Beberapa murid belum  memiliki akun di media online untuk mensosialisasi, sehingga banyak hasil proyek layanan BK berdiferensiasi dilakukan melalui akun media social guru.

2.      Keberhasilan

Keberhasilan dalam kegiatan implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi pada layanan bimbingan konseling Kerigan diantaranya

a.       Layanan  BK berdiferensiasi dapat berhasil salah satunya dikarenakan adanya pelibatan murid dalam perencanaan kegiatan, sehingga murid memiliki peran dan tanggung yang baik dalam melaksanakan kegiatan

2)      Implementasi pembelajaran berdiferensiasi dalam layanan Bimbingan Konseling mengakomodir kebutuhan murid baik itu minat belajar maupun profil belajar murid.

3)      analsis angket kebutuhan belajar murid diperoleh informasi tentang minat dan profil belajar murid yang diakomodir dalam diferensiasi konten, proses dan produk

4)      Kolaborasi dengan guru Bahasa Indonesia untuk melakukan Studi intradisiplin dengan memberi tugas berupa proyek berdasarkan minat murid menggunakan Teks Inspirasi

 

E.     RENCANA PERBAIKAN PELAKSANAAN DI MASA MENDATANG

1.      Berkoordinasi lebih intens dengan pihak kurikulum berhubungan dengan jadwal pembelajaran dan PTS/PAS

2.      Mensosialisasikan kegiatan pembelajaran kepada orang tua untuk mendapatkan dukungan dalam mengerjakan proyek di rumah

3.      Berkomunikasi dengan murid lebih banyak lagi untuk memperoleh ide dan gambaran keterbatasan keadaan murid yang dapat dijadikan pertimbangan bentuk proyek

4.      Membuat satu akun di media online khusus untuk mesosialisasikan Pembelajaran Berdiferensiasi pada layanan bimbingan konseling Kerigan

 

LAMPIRAN-LAMPIRAN



Gambar 2. Media  Pembelajaran Youtube Talk show 


Gambar 3. Media Pembelajaran melalui Youtube Film pendek


Gambar 4. Media pembelajaran PPT online


Gambar 5. Media Pembelajaran Artikel melalui Blog


 

 


Komentar