KARYA INOVATIF
MENINGKATKAN BUDAYA DISIPLIN POSITIF
MELALUI KESEPAKATAN KELAS
OLEH : ATIK SITI MARYAM, M.PD, KONS
KEPALA SMP NEGERI 5 BREBES
A. PENDAHULUAN
Seringkali terjadi berbagai permasalahan dengan murid berkaitan dengan kedisiplinan maupun tanggung jawabnya sebagai seorang pelajar seperti bolos dalam pembelajaran, mengerjakan tugas tidak tepat waktu, mencontek saat ulangan atau ujian, perundunngan/bullyng dan komunikasi yang kurang baik antara murid dengan guru, ketika murid melanggar suatu aturan sering kali alasan yang disampaikan adalah tidak mengetahui adanya aturan tersebut atau tidak sengaja melakukannya, maka sejatinya guru dan murid harus membangun komunikasi yang baik untuk saling memahami berbagai peraturan yang ada. Kurang adanya komunikasi ini menyebabkan relasi murid dan guru menjadi kurang akur.
Salah satu langkah dalam menerapkan budaya
disiplin positif adalah dengan membentuk lingkungan kelas yang mendukung
terciptanya budaya positif, yaitu dengan menyusun kesepakatan kelas.
Kesepakatan kelas yang efektif dapat membantu dalam pembentukan budaya disiplin
positif di kelas. Hal ini juga dapat membantu proses belajar mengajar yang
lebih mudah dan tidak menekan.
Kesepakatan
kelas berisi beberapa aturan untuk membantu guru dan murid bekerja bersama
membentuk kegiatan belajar mengajar yang efektif. Kesepakatan kelas tidak hanya
berisi harapan guru terhadap murid, tapi juga harapan murid terhadap pengajar.
Kesepakatan disusun dan dikembangkan bersama-sama antara guru dan murid
Dalam menyusun kesepakatan kelas, guru perlu mempertimbangkan hal yang penting dan hal yang bisa dikesampingkan. Murid dapat mengalami kesulitan dalam mengingat banyak informasi, jadi susunlah 4 - 8 aturan untuk setiap kelas. Jika berlebihan, murid akan merasa kesulitan dan tidak mendapatkan makna dari kesepakatan kelas tersebut. Kesepakatan harus disusun dengan jelas sehingga murid dapat memahami perilaku apa yang diharapkan dari mereka. Kesepakatan yang disusun perlu mudah dipahami dan dapat langsung dilakukan. Kesepakatan perlu dapat diperbaiki dan dikembangkan secara berkala, seperti setiap awal semester. Untuk mempermudah pemahaman murid, kesepakatan dapat ditulis, digambar, atau disusun sedemikian rupa sehingga dapat dipahami dan disadari oleh murid. Strategi lain adalah dengan mencetaknya di setiap buku laporan kegiatan murid. Hal ini menjadi strategi yang baik untuk meningkatkan komunikasi antara orang tua dan pihak sekolah.
B. LANGKAH-LANGKAH
MENYUSUN KESEPAKATAN KELAS
- Guru bersama murid mengidentifikasi masalah yang selama ini sering dihadapi selama ini di kelas, terkait dengan ketidaknyamanan yang dirasakan ketika proses pembelajaran di kelas.
- Guru menanyakan harapan dan ide kepada murid untuk mencapai kelas yang diimpikan.
- Guru meminta murid untuk memberikan masukan tentang kondisi kelas yang diimpikan satu persatu.
- Guru menuliskan semua masukan yang disampaikan murid melalui PPT
- Guru bersama murid memilih diantara semua masukan dan mengambil kesimpulan hasil dari ide-ide yang disampaikan murid
- Guru bersama murid mengubah ide hasil diskusi menjadi sebuah kesepakatan kelas ..
- Setelah disepakati, guru dan murid menuangkan ide hasil diskusi dalam sebuah poster kesepakatan kelas..
C. TINDAKAN YANG DILAKUKAN
GURU KEPADA MURID
- Guru berperan sebagai manager yaitu merencanakan, mengorganisasi, memimpin dan mengevaluasi hasil belajar mengajar yang dikelolanya.
- Guru menjadi teladan dalam pembentukan budaya positif murid, berpihak pada murid dan menerapkan disiplin positif.
- Guru menggali informasi kebutuhan murid dan diskusi membuat kesepakatan kelas untuk membangun budaya positif.
- Guru dan murid membuat poster kesepakatan kelas yang telah ditandatangani bersama.
- Guru dan murid melaksanakan kesepakatan yang telah dibuat dengan penuh komitmen dan tanggungjawab.
- Guru dan murid melakukan refleksi berkala dan berkesinambungan.
D. PERCAKAPAN GURU DAN
MURID KETIKA MENYUSUN KESEPAKATAN KELAS
- Guru dan murid membahas tentang masalah-masalah yang selama ini terjadi dan dihadapi di kelas
- Guru terbuka kepada murid untuk menyampaikan pendapatnya terkait penyelesaian masalah yang selama ini sering terjadi
- Guru memberikan pertanyaan tentang bagaimana kondisi kelas yang diimpikan saat ini dan harapan tentang hubungan guru dan murid yang diimpikan saat ini.
- Guru menyampaikan kepada murid bahwa harus menghindari kata dilarang dan jangan, membuat penekanan pada kesepakatan kelas misalnya saling menyayangi, semangat, peduli, dll.
- Murid menyampaikan ide dan harapannya kepada guru terhadap kondisi kelas yang diimpikan.
- Guru dan murid membuat kesimpulan dari semua masukan murid untuk dijadikan kesepakatan kelas.
- Guru dan murid melakukan umpan balik tentang pelaksanaan kesepakatan kelas yang sudah dibuat.
E. PENUTUP
Membuat kesepakatan
bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, apalagi ketika kita berhadapan dengan
berbagai jenis murid yang memiliki sifat uniknya masing-masing. Tetapi,
walaupun ini menjadi tantangan sendiri bagi kita, yakinlah bahwa kita tidak
sendiri dan dapat bekerja sama dengan rekan guru untuk membuat strategi yang
lebih efektif. Jangan ragu untuk berdiskusi dan meminta saran jika diperlukan.
Jika cara yang kita pakai kurang berhasil, tidak apa-apa, mari coba cari jalan
lain. Karena pada akhirnya, kesepakatan kelas membantu kita untuk menerapkan
proses pendisiplinan kepada murid dan membantu guru untuk mengenal muridnya
dengan lebih baik. Tidak apa jika gagal di awal, tapi jangan menyerah! Nah
untuk membantu kita menyusun strategi yang lebih optimal, kita perlu pahami
juga, posisi seperti apa yang kita perlukan, supaya murid bisa bertanggung
jawab terhadap proses belajarnya sendiri dan berpartisipasi aktif dalam
menciptakan suasana kelas yang positif. Setelah ini Anda akan mempelajari lebih
detail tentang Disiplin Positif sebagai landasan budaya positif dalam membangun
hubungan guru dan murid di sekolah.
E. PENUTUP
Berikut
contoh Kesepakatan Kelas yang telah dilakukan pada tahun pelajaran 2023/2024
Subhanallah, Inspiratif...
BalasHapusMantap..
BalasHapus